BAB III (LINGKARAN)


A. Kurva Berderjat Dua dan Lingkaran

1. Kurva Berderajat Dua
    Persamaan Umum Kurva Berderajat Dua :
                  Ax² + By² + Cxy + Dx + Ey + F = 0
    dengan koefisien A dan B tidak sama dengan nol

     Kurva Berderajat Dua disebut juga irisan kerucut. Irisan Kerucut  adalah kedudukan titik-titikk yang bergerak dengan rasio jarak tertentu dari sebuah titik tetap dan garis tetap. Irisan memiliki 4 macam bentuk yaitu:
Tiap irisan Kerucut memiliki komponen-komponen yang menjadi karateristik dari tiap bentuk kurva yaitu  esentrisitas, garis direktriks dan titik fokus 


garis l : garis diretriks
titik F : titik Fokus
jarak P ke l  = d
jarak P ke F = d'

Perbandingan jarak d dan d; yaitu esentrisitas (e). 
jika d = d' maka e = 1
jika d > d' maka e > 1
jika d < d' maka e < 1

nilai e akan menentukan jenis dari irisan kerucut yaitu :
1. Lingkaran
2. Parabola (e=1)
3. Elips (e<1)
4. Hiperbola (e>1)
Sebuah kurva bidang (plane curve) merupakan himpunan titik-titik yang akan dapat dinyatakan dalam persamaan kurva. Sebuah persamaan kurva berderajat dua dinyatakan oleh persamaan berikut :
Ax2 + By2 + Cxy + Dx + Ey + F = 0
dengan nilai koefisien A, B, dan C ketiganya tidak bersamaan bernilai nol.
Semua persamaan berderajat dua seperti di atas, pada sistem koordinat persegi panjang akan merepresentasikan sebuah kurva yang dinamakan irisan kerucut (conic). Bentuk persamaan kurva berderajat dua juga dapat dinyatakan sebagai berikut :
ax2 + by2 + 2hxy + 2gx + 2fy + c = 0
dengan nilai koefisien a, b, dan h ketiganya tidak bersamaan bernilai nol.
Jika kurva berderajat dua melalui titik (0, 0) maka diperoleh persamaan kurva yaitu :
Ax2 + By2 + Dx + Ey + F = 0
dengan nilai koefisien A dan B keduanya tidak bersamaan bernilai nol
atau
ax2 + by2 + 2gx + 2fy + c = 0

dengan nilai koefisien a dan b keduanya tidak bersamaan bernilai nol.


2. Lingkaran

Lingkaran adalag kumpulan titik-titik yang membentuk lengkungan tertutup, dimana titik-titik pada lengkungan tersebut berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Titik tertenti yang dimaksud adalah titik pusat.

Persamaan umum lingkaraan :
((x – a)2 + (y – b)2)1/2 = CP
((x – a)2 + (y – b)2)1/2 = r
(x – a)2 + (y – b)2 = r2

Hubungan dengan Persamaan Kurva berderajat dua 
x2 + y2 – 2ax – 2by + a2 + b2 – r2 = 0
x2 + y2 – 2ax – 2by + c = 0

Jika sebuah lingkaran berjari-jari 3 didapatkan bahwa :



Jawab :
Titik-titik yang dilalui oleh lingkaran tersebut adalah (3,0); (0,3); (-3,0); (0,-3); (5/2,5/3); dan (-5/2,5/3).

 (3,0)         => 9A + 3D + F = 0......(1)
(0,3)         => 9B + 3E + F = 0....... (2)
(-3,0)        => 9A – 3D + F = 0.......(3)
(0,-3)        => 9B – 3E + F = 0........(4)
(5/2,5/3)   => 25A/4 + 25B/9 + 25C/6 + 5D/2 + 5E/3 + F = 0 .......(5)
(-5/2,5/3)  => 25A/4 + 25B/9 - 25C/6 - 5D/2 + 5E/3 + F = 0......(6)

Eliminasikan persamaan (1) dan (3)
9A + 3D + F = 0
9A – 3D + F = 0  -
                 6D = 0
                   D = 0
D = 0
Subs (1)
9A + F = 0 ó F = -9A

A = 1 maka F = -9
Eliminasikan (2) dan (4)
9B + 3E + F = 0
9B – 3E + F = 0  -
                 6E = 0
                   E = 0
E = 0
Subs pers(3)
9B + F = 0 ó F = -9B

B = 1 maka F = -9
Eliminasikan pers (5) dan (6)
25A/4 + 25B/9 + 25C/6 + 5D/2 + 5E/3 + F = 0
25A/4 + 25B/9 - 25C/6 - 5D/2 + 5E/3 + F = 0  -
                                                25C/3 + 5D = 0
subs D = 0 ke 25C/3 + 5D = 0
25C/3 = 0 
 C = 0

Jadi , A=1, B=1, C=0, D=0, E=0, F=-9
persamaan umum Lingkaran
x² + y² - 9 = 0 
 x² + y² = 9


Syarat dalam Persamaan Lingkaran
x² + y² – 2ax – 2by + c = 0
c = a² + b² – r²
    
 c = 0
a² + b² = r²
(x – a)² + (y – b)² = a² + b²
x² + y² – 2ax – 2by + a² + b² = a² + b²
x² + y² – 2ax – 2by = 0
(x – a)² + (y – b)² = a² + b² => r² = a² + b²
Lingkaran berpusat di (a,b) berjari-jari (a²+b²)1/2

c > 0
a² + b² – r² > 0
a² + b² > r²
(a² + b²)1/2 > 0

c < 0
a² + b² – r² < 0
a² + b² < r²
(a² + b²)1/2 < 0


Garis Singgung Lingkaran

Gais Singgung lingkaran adalah garis yang memotong lingkaran di satu titik. Pada sebuah titik pada lingkaran hanya dapat dibuat sebuah garis singgung lingkaran. Garis singgung Lingkaran selalu tegak lurus terhadap jari-jari (diameter) yang melalui titik singgungnya.

Garis Singgung Persekutuan Luar Dua Lingkaran


Garis Singgung Persekutuan Dalam Dua Lingkaran


Garis Singgung Sejajar

Garis Singgung Berpotongan



Persamaan Garis Singgung Lingkaran

1. Persamaan Garis Singgung Lingkaran dengan titik pusat O(0,0) dan sejajar garis y = mx+n
2. Persamaan Garis Singgung Lingkaran yang tegak lurus garis singgung lingkaran.

3. Persamaan Garis Singgung Lingkaran dengan titik pusat di (a,b)
  


4. Persamaan Garis singgung berpusat (0,0) di titik singgung T (x1,y1)
x1.x + y1.y = r² 

5. Persamaan Garis singgung berpusat (a,b) di titik singgung T (x1,y1) 
(x1-a)(x-a) + (y1-b)(y-b)=r

6. Persamaan Garis singgung pada lingkaran x²+y²+Ax + By + C = 0 di titik singgung T (x1,y1) 
x1.x + y1.y + 1/2.A(x+x1) + 1/2 B(y+y1) + C =0



Persamaan Garis Kutub

Pada Lingkaran yang memiliki titik singgung S1(x1,y1) dan S2(x2,y2) terhadap titik di T (x0,y0) maka persamaaann garis singgungnya adlah 
x0.x+y0.y = r²



Referensi:
Sukirman. 1993. Geometri Analitik Bidang dan Ruang. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Catatan Kuliah Geometri Analitik 
Dosen Pengampu : Della Maulidiya, S.Si., M.Kom dan Nur Aliyyah Irsal, M.Pd.

Komentar